Selasa, Maret 08, 2011

Mail

21 September 2010 jam 6:49 Laporkan
har apa q hrs hlgin rs ni ataukah biarkn rsa ni tmbuh prlhan2


Sdgkn q tak tau apkh dy bnr2 syg n tluz ataukah hny prasa'n smntara?????
Feelingq dy dh lupa dg khdrn tmn2nya di si2nya???
Dikirim melalui Facebook Seluler

Zam Anharaz 22 September 2010 jam 6:41
Mungkin ini perlu kau tau. Tapi sebelumnya maafin aku yang baru bisa tanggapi pesanmu.
Aku yang baru saja kemarin harus kembali menapaki jalan terbaik memetik buah ilmu, terkurung dalam penjara berjejal aturan yang mengikat para penambang butiran-butiran ilmu, sering kali dihampiri pikiran-pikiran yang mengingatkanku tentangmu, teringat bungahnya hati saat-saat bercakap denganmu, terbayang saat-saat asyik dan senengnya berkontak ngobrol denganmu. Bahkan didalam waktu pelajaran dan ritual sholat pun pikiranku selalu saja melayang hinggap dihadapanmu. Memang benar, ku mencoba sedikit mengusir ingatan-ingatan tentangmu kala belajar juga ibadahku, namun hal itu sia. Malahan terulang-ulang ingatan saat berbincang bersamamu di hari-hari liburan singkat kemaren. Apakah dikau juga mengalami separah yang ku alami?
Sungguh hati merindu. Ingin rasanya raga ini bertemu, memandangmu, bercakap denganmu, bertanya khabar, bartanya, “Mpun maem?”, meski hanya via fesbuk misalkan. Tapi apa daya diri ini, bilamana hal itu sama saja membahayakan keberadaanku (karna ganasnya aturan pondok yang bisa saja men-DO-ku. Yang pada ujungnya akan memunculkan amarah, amukan orang tua terhadapku). Karena itu, tolong jangan hapus aku bersama rasamu, sebab aku juga seperti dirimu, mempunyai rasa yang mungkin bener-bener tulus. Tolong jangan melupa diriku, karena, kaupun juga tau bahwa aku ingin slalu inget dirimu.
Perlu diketahui. Peraturan pondokku sangat melarang para santri untuk bermain fesbuk. Jangankan fesbukan, sekedar berselancar di dunia maya/OL pun menjadi larangan keras oleh pondokku. Kau tau, jika aku menerjang larangan itu, rambutku ini akan rontok tercukur habis hingga plontos. Bukan hanya itu, nguras got pun juga kudu aku kerjakan, bahkan diadukan ke Romo Yai hingga dikeluarkan dari pondok juga bisa saja terjadi. Ku akui, aku takut akan hal itu. Sebab orangtuaku akan lebih menunjukkan amarahnya terhadapku. Namun setelah mengetahui keberadaanmu, rasa takut itu tak ku hiraukan. Karna ku lebih khawatir kamu kan melupakanku, lebih khawatir kamu kan menghilangkan rasa indah itu.
Umi, Chalwa Milaty, ku disini juga sangat ingin bertatap dirimu, ngobrol bersamamu, mendengar suaramu, melihat gerik tingkahmu, bahkan mendekap erat dirimu. Sungguh betul jiwa ini merindu. Emmm..., jikalau di ijinkan, bolehkah aku mencetak potomu tuk sekedar melepas rasa kangenku? Tapi hal itu bisa beresiko ada temenku yang tau pas aku ngeliat-liat gambarmu itu.
Tapi ya terserah kamu…
Dan satu, jangan kau sangka aku lupa kamu. 'N don't forget myself.
semoga kau baik-baik disana!

22 September 2010 jam 15:28 Laporkan
sbelume mkc dh mo bls
ya allah
ktika q bc psnmu ni
sungguh q menangis
tak tau pa yg hrs q prbuat
q cm sa doain smoga drmu sll brada d lindungaNYa
q g kn mlepaz rsa ni
smoga kau pun bgtu..................

y trsrh u
tp ht2 y
jo mpe tmnmu tau
ntr nek mpe d DO,q jg kn yg sdih
oh y
ni mo uts
doainq y....
n q jg doain u
bljr yg rjin ea
jo lupa slt mlm n jo lupa jg sblum bu2 doa n wdlu dl.
ndrese jg rus rjin ea.....
q hrap q ada d setiap doamu
qt slg mndoakan
sx gy mkc
q pcy u tlus ma q,,,,mkc
:)

0 comments:

Posting Komentar